Radar Sport – Semua pasti kenal atlit bulutangkis ganda putra yang tersohor, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, pasangan ganda putra bulu tangkis Indonesia, telah meraih sejumlah prestasi. Oleh coach “Naga Api” Herry Iman Pierngadi, mereka dipasangkan sebagai pasangan ganda putra bulu tangkis Indonesia. Keduanya mulai dipasangkan pada tahun 2012 dan melakukan debutnya di ajang Denmark Open 2012.
Adapun prestasi yang diraih di antaranya:
- Juara dunia tiga kali pada tahun 2013, 2015, dan 2019
- Juara All England pada tahun 2014
- Juara di Maybank Malaysia Open Superseries dan Djarum Indonesia Superseries Premier pada tahun 2013
- Juara di Singapore Super Series pada tahun 2013
- Mencatat 19 kemenangan beruntun di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
Terdapat 3 rekor mereka yang sulit dipecahkan oleh para ganda putra lain.
- Cetak 19 Kemenangan Beruntun di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Ahsan/Hendra telah mencatatkan 19 Kemenangan beruntun di Kejuaraan Dunia sejak dipasangkan pertama kali pada 2013. Tren itu berlanjut saat mereka kembali dipasangkan pada 2015, 2019. Dari 3 edisi tersebut, mereka berhasil menyabetnya dengan gelar juara. Akan tetapi, tren tersebut baru saja diputuskan pada edisi 2022. Ya, karena Ahsan/Hendra kalah dari Aaron/Soh di partai final. Meski begitu, rekor kemenangan beruntun sebelumnya sulit untuk disamakan pemain manapun. Sebenarnya, Ahsan/Hendra sempat didaftarkan untuk Kejuaraan Dunia 2014. Namun belum sempat bermain, mereka sudah Walkover di babak 32 besar. Jadi ini tidak terhitung sebagai kekalahan dalam permainan. Pada 2017 dan 2018 adalah edisi yang pertama kali mereka absen. Sementara pada 2021 merupakan tahun di mana seluruh pemain Indonesia absen karena masalah Covid-19.
2. Tembus Final Turnamen Bulu Tangkis BWF Pada 2019 Kemudian terdapat rekor unik lainnya yang berhasil disabet Ahsan/Hendra. Di mana The Daddies berhasil menembus 11 partai final di sepanjang turnamen pada tahun 2019.
dengan perkasa, Ahsan/Hendra sukses menembus 11 final pada tahun 2019, yang mana empat di antaranya berbuah gelar. Yaitu All England, New Zealand Open, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals. Adapun rincian 11 final yang berhasil mereka tembus pada 2019 yaitu turnamen Indonesia Master, All England, Singapura Open, New Zealand Open, Indonesia Open, Jepang Open, Kejuaraan Dunia, China Open, Denmark Open, Hong Kong Open, dan BWF World Tour Finals.
- Peraih Gelar Juara Dunia Tertua
Meski bertandem, namun kali ini rekor dimiliki oleh Hendra. Pasalnya, pemain kelahiran Pemalang itu sampai saat ini masih memegang rekor sebagai juara dunia tertua di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Dia menyandang status tersebut ketika The Daddies berhasil raih gelar juara pada edisi 2019 yang berlangsung di Basel, Swiss. Kala itu, dia keluar sebagai juara pada usia 35 tahun, yang mana membuat dirinya memiliki status sebagai juara dunia tertua. Bersama Ahsan, dia memenangkan partai final edisi 2019 dengan mengalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dalam rubber game 25-23, 9-21, dan 21-15. Sebenarnya, Hendra bisa saja mempertajam rekor tersebut jika menang di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Namun sayang dia bersama Ahsan harus tunduk dari Aaron/Soh. Andai kata mereka menang, Hendra akan mempertajam rekor sebagai juara dunia tertua di usia 38 tahun. Meskipun gagal mempertajam, dia sampai saat ini masih memegang rekor tersebut. Rekor ini dirasa sulit untuk ditandingi oleh pemain manapun. Apalagi, sampai saat ini dia masih bermain.
(tim)